Jumat, 07 Juni 2013

Kala Jokowi Blusukan di Tengah Bentrok Warga

Mengenakan setelan kebesarannya, kemeja putih
lengan panjang dipadu celana bahan hitam, Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo langsung berjalan ke arah
Kelurahan.

Kedatangannya yang tiba-tiba membuat petugas
Kepolisian yang sedang berjaga kalang-kabut. Mereka
harus mengamankan kedatangan Mantan Wali Kota
Solo ini.

Jokowi, sapaan akrabnya, langsung mamanggil beberapa
aparat serta Lurah yang ada di lokasi. Dia tampak serius
mendengarkan keterangan para petugas.

Setelah, rapat singkat di Kelurahan Kwitang, Jokowi
meninjau lokasi. Dia tampak bingung. Wajahnya terlihat
serius. Jika biasanya dia murah senyum, kali ini hanya
sedikit yang diberikan ke warga.

Kedatangan Jokowi ke Jalan Kramat ini bukan tanpa
sebab. Sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (7/6),
sekelompok warga dari ormas tertentu menyerang
rumah warga. Sebabnya kerabat kelompok ormas ini ada
yang tewas.

Kepala Satuan Reskrim Kepolisian Resor Metro Jakarta
Pusat Ajun Komisaris Besar Rahmat menjelaskan
penyerangan ini mengandung motif dendam. Kerabat
korban yang bernama Rifki, 27 tahun, warga Jalan Kali
Pasir, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, tidak
terima.

Kejadian bermula pada Selasa (4/6) malam lalu. Saat itu
pelaku yang bernama Marsuki, warga Jalan Kramat,
sedang melintas di Kali Pasir. Kemudian, Marsuki diejek
oleh sekelompok pemuda yang sedang nongkrong.

Tidak terima, Marsuki pulang ke rumah dan memanggil
rekan-rekannya. Mereka mendatangi lokasi kejadian.
Hanya, di sana sudah sepi. Tinggal Rifki yang sedang
berbincang dengan kawan-kawannya.
Tanpa basa-basi, Marsuki dan rekannya menyerang.
Rifki kena bacok. Dia sempat mengalami kritis selama
dua hari hingga pada Jumat (7/6) pagi meninggal dunia.

Rahmat mengatakan keberadaan Rifki di lokasi belum
bisa disimpulkan bahwa dia adalah orang yang memang
dicari pelaku. Alasannya, menurut keterangan ibu
korban, Rifki kebetulan lewat di tempat kejadian
sepulang kerja.

Marsuki sudah ditangkap oleh Polisi pada Rabu (5/6)
kemarin. Dia dikenakan Pasal 351 KUHP tentang
penganiayaan hingga menghilangkan nyawa seseorang,
diancam tujuh tahun penjara.

Meski pelaku sudah ditangkap tidak membuat kerabat
puas. Sepulang memakamkan Rifki di Karet Bivak,
sekelompok orang langsung menyerang rumah Marsuki.

Sofyan, salah satu warga, melihat rumah pelaku
dilempari batu. "Padahal polisi sudah jaga," ujarnya.
Untung aksi ini tidak lama karena langsung dihalau.

Menanggapi hal ini, Jokowi hanya berkata singkat.
"Semua warga Jakarta harus rukun tidak boleh rusuh,
kita saudara," katanya. Jokowi belum banyak
berkomentar. Dia berjanji akan mencari solusi.
Bahkan ketika Jokowi di lokasi kejadian, kelompok
penyerang tampak berkelompok. Dia memaki-maki
pelaku dan keluarga tersangka.

Sumber: Yahoo

Tidak ada komentar: